
Pengalaman
hidupku ini berawal pada tahun 2016 dan kejadian itu terjadi di rumah istri Pamanku
. Pamanku bekerja di bidan Kontraktor,
jadi kadang pamanku sering ke luar kota hingga berminggu-minggu, dan untuk mengisi
kekosongan agar tanteku ada kegiatan mereka membuka warung di depan rumah nya.
Tanteku itu orangnya lumayan menarik dengan postur tubuh
setinggi 170 cm dengan ukuran dada 35B, berumur kira-kira 32tahun. Sebenarnya
dulu aku suka sekali melihat tubuh mulus tanteku, secara tidak sengaja ketika
dia sedang mandi karena memang di tempat kami kamar mandi pada saat itu atasnya
tidak tertutup genteng dan tanpa berpintu, jadi kalau ada yang mandi di situ
hanya dengan melampirkan handuk di tembok yang menjadikan tanda bahwa kamar
mandi sedang dipakai.
Tidak sampai di situ saja, kadang tanteku ini suka memakai
baju tidur yang model terusan tipis tanpa memakai BH dan itu sering sekali
kulihat ketika di pagi hari. Apalagi aku sering sekali bangun pagi sudah
dipastikan tanteku sedang menyapu halaman depan dan itu otomatis ketika dia
menunduk menampakkan buah dadanya yang lumayan besar dan montok. Hal ini
dilakukan sebelum dia menyiapkan keperluan sekolah anaknya, kalau om-ku
biasanya tidak ada di rumah karena sering bertugas di luar kota selama empat
hari. Pernah aku melamunkan bagaimana rasanya jika aku melakukan persetubuhan
dengan tanteku itu, namun akhirnya paling-paling kutumpahkan di kamar mandi
sambil ber-onani. Rupanya hayalanku itu dapat terkabul ketika aku sedang
menumpang nonton TV di rumah tanteku pada siang hari dimana ketiga anaknya
sedang sekolah dan Paman sedang bertugas keluar kota pada pagi harinya.
Kejadian itu terjadi ketika aku sedang menonton TV sendirian
yang bersebelahan dengan warung tanteku. Ketika itu aku ingin mengambil rokok,
aku langsung menuju ke sebelah. Rupanya tanteku sedang menulis sesuatu, mungkin
menulis barang belanjaan yang akan dibelanjakan nanti.
"Tante, Diko mau ambil rokok, nanti Diko bayar
belakangan ya!" sapaku kepada tanteku. "Ambil saja, Ko!" balas
tanteku tanpa menoleh ke arahku yang tepat di belakangnya sambil meneruskan
menulis dengan posisi membungkuk. Karena toples rokok ketengan yang akan
kuambil ada di sebelah tanteku tanpa sengaja aku menyentuh buah dadanya yang
kebetulan tanpa memakai BH. "Aduh! hati-hati dong kalau mau mengambil
rokok. Kena tanganmu, dada tante kan jadi nyeri!" seru tanteku sambil
mengurut-urut kecil di dadanya yang sebelah samping kirinya. Namun karena tidak
memakai BH, nampak dengan jelas pentil susu tanteku yang lumayan besar itu.
"Maaf Tan, aku tidak sengaja. Begini aja deh Tan, Diko ambilin minyak
supaya dada Tante tidak sakit bagaimana!" tawarku kepada tanteku. "Ya
sudah, sana kamu ambil cepat!" ringis tanteku sambil masih mengurut
dadanya.Agen Euro
Dengan segera kuambilkan minyak urut yang ada di dalam,
namun ketika aku masuk kembali di dalam warung secara perlahan, aku melihat
tante sedang mengurut dadanya tapi melepaskan baju terusannya yang bagian
atasnya saja. "Ini Tante, minyak urutnya!" sengaja aku berkata agak
keras sambil berpura-pura tidak melihat apa yang tanteku lakukan. Mendengar
suaraku, tanteku agak terkejut dan segera merapikan bagian atas bajunya yang
masih menggelantung di bagian pinggangnya. Tampak gugup tanteku menerima minyak
urut itu tapi tidak menyuruhku untuk lekas keluar. Tanpa membuang kesempatan
aku langsung menawarkan jasaku untuk mengurut dadanya yang sakit, namun tanteku
agak takut. Pelan-pelan dengan sedikit memaksa aku berhasil membujuknya dan
akhirnya aku dapat ijinnya untuk mengurut namun dilakukan dari belakang.
Sedikit demi sedikit kuoleskan minyak di samping buah
dadanya dari belakang namun secara perlahan pula kumemainkan jariku dari
belakang menuju ke depan. Sempat kaget juga ketika tanteku mengetahui aksi
nakalku. "Diko! kamu jangan nakal ya!" seru tanteku namun tidak
menepis tanganku dari badannya yang sebagian ditutupi baju. Mendapati
kesempatan itu aku tidak menyia-nyiakan dan secara aktif aku mulai menggunakan
kedua tanganku untuk mengurut-urut secara perlahan kedua bukit kembar yang masih
ditutupi dari depan oleh selembar baju itu. "Ohh.. oohh.." seru
tanteku ketika tanganku sudah mulai memegang susunya dari belakang sambil
memilintir ujung susunya.
"Jangan..
Diko.. jang.." tante masih merintih namun tidak kuacuhkan malah dengan
sigap kubalikkan tubuh tanteku hingga berhadapan langsung dengan diriku.
Kemudian dengan leluasa kumulai menciumi susu yang di sebelah kiri sambil masih
mengurut-urut susu di sebelahnya. Kemudian aku mulai mencucupi kedua puting
susunya secara bergantian dan tanteku mulai terangsang dengan mengerasnya kedua
susunya.
Tidak sampai di situ, rupanya tangan tanteku mulai
menjelajahi ke bawah perutku berusaha untuk memegang kemaluanku yang sudah dari
tadi mengencang. Ketika dia mendapatkannya secara perlahan, dikocok-kocok
batang kemaluanku secar perlahan dan tiba-tiba tanteku mengambil sikap jongkok
namun sambil memegang kemaluanku yang lamayan panjang. Untuk diketahui, batang
kemaluanku panjangnya kurang lebih 20 cm dengan diameter 3,5 cm. Tanteku
rupanya sedikit terkejut dengan ukuran kemaluanku apalagi sedikit bengkok,
namun dengan sigap tapi perlahan tanteku mulai mengulum kemaluanku secara
perlahan dan semakin lama semakin cepat. "Ah.. ah.. ah.. yak.. begitu..
terus.. terus.." erangku sambil memegangi kepala tanteku yang maju mundur
mengulum batang kemaluanku. Kemudian karena aku sudah tidak tahan, tubuh tante
kuangkat agar duduk di pinggir meja dimana tadi dia menulis, dan dengan sedikit
gerakan paha tanteku kupaksa agar meregang. Rupanya tanteku masih mengenakan CD
dan dengan perlahan kubuka CD-nya ke samping dan terlihatlah gundukan
kemaluannya yang sudah basah.Agen QQ
Secara perlahan kuciumi kemaluan tanteku dan kumain-mainkan
klirotisnya. "Ah.. ahh.. Diko, Tante mau keluuaarr.." Beberapa saat
kemudian rupanya tanteku akan mengalami orgasme, dia langsung memegangi
kepalaku agar tetap di belahan kemaluannya dan kemudian mengeluarkan cairan
surganya di mulutku, "Crett.. crett.. cret.." mulutku sampai basah
terkena cairan surga tanteku. Kemudian tanteku agak lemas namun masih kujilati
kemaluannya yang akhirnya membangkitkan nafsu untuk bersetubuh denganku.
Kuangkat tubuh tante ke bawah warung, dan dengan sedikit agak keras aku dapat
merubah posisinya menelentang di depanku, kubukakan semakin lebar kedua kakinya
dan mulai kuarahkan ujung kemaluanku ke mulut lubang kemaluannya. Agak susah
memang karena memang aku agak kurang berpengalaman dibidang ini namun rupanya
tanteku dapat memahaminya. Dengan sabarnya dituntunnya ujung kemaluanku tepat
di lubang kemaluannya. "Pelan-pelan ya, Diko!" lirih tanteku sambil
menggenggam kemaluanku.
Ketika baru masuk kepala kemaluanku tanteku mulai agak
meringis tetapi aku sudah tidak kuat lagi dengan agak sedikit paksa akhirnya
kemaluanku dapat masuk seluruhnya. "Diko.. akh.." jerit kecil tanteku
ketika kumasukkan seluruh batang kemaluanku di dalam lubang kemaluannya yang
lumayan basah namun agak sempit itu sambil merapatkan kedua kakinya ke
pinggangku. Perlahan aku melakukan gerakan maju mundur sambil meremas-remas dua
susunya. Hampir tiga puluh menit kemudian gerakanku makin lama main cepat.
Rupanya aku hampir mencapai puncak. "Tan.. aku.. aku mauu.. keluar.."
bisikku sambil mempercepat gerakanku. "Dikeluarkan di dalam saja,
Dik!" balas tanteku sambil menggeleng-gelengkan kecil kepalanya dan menggoyangkan
pantatnya secara beraturan. "Tan.. aku.. keluarr.." pekikku sambil
menancapkan kemaluanku secara mendalam sambil masih memegangi susunya. Rupanya
tanteku juga mengalami hal yang sama denganku, dia memajukan pantatnya agar
kemaluanku dapat masuk seluruhnya sambil menyemburkan air surganya untuk ketiga
kalinya. "Cret.. cret.. cret.." hampir lima kali aku memuntahkan air
surga ke dalam lubang kemaluan tanteku dan itu juga di campur dengan air surga
tanteku yang hampir berbarengan keluar bersamaku. "Cret.. cret.. cret..
ahh.." tanteku melengkungkan badannya ketika mengeluarkan air surga yang
dari lubang kemaluannya. Casino Online
Akhirnya kami tergeletak di bawah dan tanteku secara
perlahan bangun untuk berdiri sambil mencoba melihat kemaluannya yang masih
dibanjiri oleh air surga. "Diko! kamu nakal sekali, berani sekali kamu berbuat
ini kepada Tante, tapi Tante senang kok, Tante puas atas kenakalan kamu,"
bisik tanteku perlahan. Aku hanya bisa terseyum, sambil menaikkan kembali
celanaku yang tadi dipelorotkan oleh tanteku. Tanteku akhirnya berjalan keluar,
namun sebelum itu dia masih menyempatkan dirinya untuk memegang kemaluanku yang
lumayan besar ini.
Inilah pengalamanku yang pertama, dan sejak itu kami kadang
mencuri waktu untuk mengulangi hal tersebut, apalagi jika aku atau tanteku
ingin mencoba posisi baru dan pasti ketika Pamanku dan anak-anak tanteku
berangkat sekolah. Sekarang hal itu sudah tidak kulakukan lagi karena tanteku
sekarang ikut Pamanku yang mendapat tugas di daerah yang jauh. Sekian SITUS BOKEP INDONESIA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar